Lonjakan kasus corona yang terjadi di Kabupaten Sleman membuat pemerintah menambah shelter isolasi. Sebab, berdasarkan data 28 Juni 2021, ketersediaan ruang isolasi mandiri di Pemkab Sleman seperti di Asrama Haji, Rusunawa Gemawang, Asrama Unisa, dan Asrama UII, telah menipis.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan bahwa dirinya sudah menginstruksikan 86 kalurahan (desa) di Sleman untuk mengaktifkan shelter kalurahan. Hasilnya 96 shelter bisa diaktifkan per hari ini.
"Shelter yang berada di setiap Kalurahan ini, memanfaatkan berbagai tempat seperti sekolah, balai kalurahan, puskesmas pembantu , gedung olahraga (GOR), barak pengungsian dan bangunan lainnya," kata Kustini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6).
Setiap shelter ini bisa menampung 5 hingga 10 orang. Setiap ruangan isolasi ini harus memiliki kamar mandi sendiri. Shelter ini dapat ditempati oleh pasien corona tanpa gejala atau bergejala ringan.
"Selain itu shelter juga difungsikan sebagai tempat masyarakat yang sedang menunggu hasil tes PCR agar tidak keluyuran hingga hasil tes keluar," jelasnya.
Dengan shelter ini, diharapkan isolasi bisa dilakukan berjenjang. Ketika shelter kalurahan sudah penuh, bisa menempati shelter di tingkat kabupaten.
"Jika nanti shelter kalurahan penuh, akan dipindah ke tempat isolasi mandiri Kabupaten. Langkah ini sangat strategis untuk mendukung penanganan virus covid-19 di Kabupaten Sleman. Dan alhamdulilah setiap kalurahan dengan segera sudah membentuk fasyankes terpusat," katanya.
Selanjutnya untuk masalah logistik akan dibantu Dinas Sosial. Adanya shelter di masing-masing Kalurahan diharapkan membantu mengatasi masalah ketersedian tempat isolasi. Pelaksanaan isolasi mandiri bisa dipantau dengan ketat.
إرسال تعليق