Transformasi industri ke arah digitalisasi mulai marak dilakukan. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memudahkan pekerjaan manusia. Berkembangnya IoT (Internet of Things) meningkatkan penggunaan berbagai teknologi di kehidupan sehari hari.
Teknologi mulai dari social media seperti instagram, facebook dan twitter untuk meningkatkan brand image personal dan perusahaan. Teknologi video conference seperti (Webex, Zoom, Microsoft Teams, Google Meet) jarak jauh utuk menunjang pertemuan dan pelatihan.
Untuk yang khusus rekan rekan saya di bagian Information Technology (IT), tentu banyak profesinya mulai dari coder, programmer, website developer, database administrator, software developer, hardware engineer, system analyst, network technician, information security analyst, dan sebagainya. Kalau sudah asyik, Pekerjaan di depan komputer bisa dilakukan berjam jam di ruangan dengan Penyejuk Udara dan lampu (yang terkadang) digelapkan.
Tapi, Perlukah Penerapan K3 Di Bidang Teknologi Informasi. Pertanyaan ini tentunya mengundang berbagai pendapat dari segala macam kalangan.
Penerapan K3 Di Bidang Teknologi Informasi
Saat ini, penerapan IT sudah melebar untuk mendukung pekerjaan yang melibatkan aktivitas non information technology secara langsung seperti pekerjaan tambang, migas, konstruksi, pekerja pabrik, dan pekerjaan lainnya. Namun, berbeda dengan pekerja di industri tersebut yang bersifat lapangan/ fisik, bidang TI biasanya berkutat di dalam ruangan dan tidak memiliki ruang gerak yang lebar.
Tapi, apakah pembaca setia Katigaku tahu? Profesi di bidang teknologi informasi juga rentan terhadap resiko penyakit yang ditimbulkan akibat kerja (PAK). Terutama yang banyak sekali berkutat di depan komputer.
Biasanya ini terkait dengan CVS (Computer Vision Syndrome), ergonomic dan Muskoskletal disorder. Rasa sakit dan keluhan yang ditimbulkan mulai dari sakit kepala, nyeri di bahu, pinggang dan sendi karena tegang di depan komputer.
Gangguan lain yang bisa muncul seperti penglihatan akibat radiasi menatap layar komputer berjam –jam setiap hari (mata ‘pedes’, ‘panas’ dan berair). Beberapa masalah yang berhubungan dengan arus listrik dan radiasi, bahkan posisi dan kondisi ruangan kerja yang buruk juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan.
Data Statistik The Health and Safety Executive (HSE) tahun 2010 menjelaskan bahwa hasil survey yang dilakukan terhadap 300 pekerja kantoran pada periode 2007-2009 menunjukkan bahwa gangguan muskuloskeletal merupakan penyakit yang paling banyak dilaporkan yaitu sebanyak 53% (The Health and Safety Excexutive, HSE, 2010).
Di Tahun 2020, data tersebut diperbaharui dengan total 480.000 pekerja yang terdampak muskoskeletal disorder. Data ini Menunjukkan bahwa 44% yang terdampak adalah tubuh bagian atas atau leher sebanyak 44%, dan hilangnya hari kerja sejumlah 8,9 juta jam kerja
Penerapan K3 Saat Menggunakan Komputer
Penggunaan komputer dalam tuntutan pekerjaan sehari-hari juga sudah menjadi kebiasaan yang mutlak dilakukan. Di sinilah segala teknologi dan informasi berkembang pesat dan menunjang aktivitas bekerja. Beberapa faktor K3 yang dapat diterapkan saat menggunakan komputer seperti memperhatikan posisi duduk dan mengatur jarak pandang mata dengan layar.
Posisi duduk yang benar dengan duduk di kursi yang nyaman dengan fasilitas sandaran punggung dan siku. Posisi badan diatur agar rileks dan jangan kaku. Usahakan posisi kaki tidak bersila atau bersilangan karena akan terasa cepat pegal. Selain itu, juga dijaga agar kaki tidak menggantung.
Mengatur jarak pandangan mata juga penting yaitu sekitar 45 cm. Jangan hanya terpaku menatap layar monitor karena menyebabkan mata cepat lelah. Sesekali lihatlah ruangan sekitar atau keluar jendela apabila mata terasa panas. Gunakan juga pencahayaan ruangan yang terang agar kesehatan mata tetap terjaga.
Terakhir jangan berdiam dengan posisi yang sama selama berjam-jam. Gunakan waktu break untuk melemaskan tubuh. Lakukanlah Stretching agar tubuh lebih sehat.
Setelah membaca artikel di atas, pertanyaan mengenai Penerapan K3 Di Bidang Teknologi Informasi tentunya sudah terjawab. Semua bidang kehidupan, terlebih dalam hal teknologi informasi sangat membutuhkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Nah itu tadi artikel eksperimen saya, penerapan K3 untuk sektor teknologi informasi. Semoga Ada pihak-pihak yang dapat menindak lanjuti artikel sederhana ini menjadi suatu program dan projek yang lebih konkret di masa depan.
Salam,
Luki Tantra
Trainer Sertifikasi BNSP I Asesor LSP Transafe
Ikuti saya di Twitter Atau Baca Artikel saya yang lain
- Download Materi K3 Gratis dari OSHA
- Download Materi K3 Gratis dari HSA
- Download Materi K3 Gratis dari HSE
- Teman K3, Temannya Orang K3
- Tips Mendapatkan Harga Training K3 Murah Yang Kamu Tidak Tahu
Source
https://www.osha.gov/computer-workstations
https://www.inc.com/wanda-thibodeaux/feel-a-little-sick-after-lots-of-computer-work-this-is-why-according-to-science.html
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-9024-BAB_I.pdf https://www.hse.gov.uk/statistics/causdis/msd.pdf
إرسال تعليق