Suar Sinyal atau Flare Terdiri dari Hand Flare, Rocket / Parachute Flare dan Smoke Flare.
Suar Sinyal – Perangkat Pemberi Sinyal Yang Penting
Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan Suar sinyal / Flare?
Ya, mungkin Anda pernah lihat di acara nonton di stadion sepak bola. Tapi Flare atau suar sinyal ada bermacam macam kegunaannya. Kali ini yang dibahas adalah penggunaan suar sinyal di dalam keadaan darurat di laut.
Penggunaan Flare ini bukan hanya ada di materi Uji Kompetensi Sea Survival Settifikasi BNSP, tetapi juga di kehidupan darurat yang sebenarnya.
Jika pembaca setia Katigaku dalam posisi darurat di laut, Maka setelah menyelamatkan diri dengan Lifejacket dan naik Liferaft, maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan dan menggunakan EPIRB dan Suar Sinyal / Flare ini. Dengan EPIRB dan Flare, maka Insya Allah kita akan lebih cepat lagi dijemput/diselamatkan oleh tim SAR.
Baca Juga artikel terkait
Apa Itu Flare / Suar Sinyal ?
Suar sinyal / Flare adalah peralatan digunakan oleh para penyintas untuk memberi sinyal pada pesawat atau pelaut terdekat.
Menurut Wikipedia: Suar, juga kadang-kadang disebut fusee, adalah jenis teknik piroteknik yang menghasilkan cahaya yang cemerlang atau panas yang intens tanpa ledakan. Flare digunakan untuk pemberian sinyal darurat, penerangan, atau penanggulangan defensif dalam aplikasi sipil dan militer.
Flare dapat berupa kembang api yang dipasang di tanah, kembang api proyektil, atau jenis flare lain yang ditembakkan dan jatuh menggunakan parasut untuk memberikan waktu pencahayaan maksimum pada area yang luas. Kembang api proyektil dapat jatuh dari pesawat terbang, ditembakkan dari roket atau artileri, atau digunakan oleh senjata api atau tabung perkusi genggam.
Flare menghasilkan cahaya dan warnanya melalui pembakaran komposisi piroteknik. Bahan-bahannya bervariasi, tetapi seringkali didasarkan pada strontium nitrat, kalium nitrat, atau kalium perklorat dan dicampur dengan bahan bakar seperti arang, belerang, serbuk kayu, aluminium, magnesium, atau resin polimer yang sesuai. Flare dapat diwarnai dengan dimasukkannya pewarna piroteknik. Kalsium flare digunakan di bawah air untuk menerangi benda yang tenggelam.
seorang pria menggunakan Suar Sinyal – Flare – Penggunaan suar sinyal pribadi – katigaku – lukitantra-small
Jenis dan Tipe Suar Sinyal
Suar merah, baik diluncurkan sebagai roket atau dipegang di tangan, secara luas diakui sebagai sinyal maritim dalam keadaan darurat.
Konvensi Internasional untuk Keselamatan Kehidupan di Laut (SOLAS) memiliki standar untuk sinyal visual, termasuk suar genggam dan udara. Flare genggam harus menyala setidaknya 1 menit dengan luminositas rata-rata 15.000 candela, sementara flare udara harus menyala setidaknya 40 detik dengan luminositas rata-rata 30.000 candela. Keduanya harus menyala dalam warna merah terang. Negara-negara yang tergabung dalam SOLAS membutuhkan kapal untuk membawa sinyal visual di atas kapal.
Pada dasarnya, ada tiga jenis suar, yaitu suar genggam (Handheld Flare), suar parasut atau roket (Parachute / rocket Flare) dan Suar tabung asap (Smoke flare / smoke signal).
Suar genggam, seperti namanya, dipegang oleh pengguna dan menyala cepat dan cerah selama sekitar 60 detik. Cahaya yang dihasilkannya sangat terang dan Anda tidak harus melihat suar yang menyala. Juga disarankan untuk menahan pijar di bawah angin dan di sisi kapal untuk menghindari tetesan bahan kimia pijar yang menetes ke tangan Anda atau malah membakar liferaft.
Selanjutnya, ada flare parasut atau roket. Ini sedikit lebih besar dan ditembakkan melawan arah angin. Suar tipe ini dirancang untuk mencari angin dan harus meledak jauh di atas kepala sebelum melayang turun ke laut dengan parasut. Suar ini dapat mengambang di udara selama 25 hingga 30 detik sebelum jatuh. Oh ya, Suar roket DILARANG digunakan ketika helikopter berada di sekitarnya.
Yang terakhir, ada Suar asap. Biasanya berbentuk toples atau kaleng biskuit kecil. Biasanya bagian atas dikupas dan kaleng dijatuhkan ke laut di sisi bawah angin kapal. Suar asap biasanya berwarna oranye dan efektif ketika menandai posisi untuk Pencarian dan Penyelamatan via Helikopter.
Sementara suar marabahaya darurat berwarna merah, suar putih juga tersedia dan dapat digunakan secara efektif untuk menandai suatu posisi atau menerangi area yang luas di malam hari.
Mengapa Suar Sinyal Itu Penting?
Seperti diinfokan di atas, Jika pembaca setia Katigaku dalam posisi darurat di laut, dengan mengaktifkan dan menggunakan Suar Sinyal / Flare ini Insya Allah kita akan lebih cepat lagi dijemput/diselamatkan oleh tim SAR.
Masih belum yakin ?
Mari cermati kasus berikut ini.
Ini adalah Laporan Investigasi Kecelakaan Pelayaran Tenggelamnya Fungka Permata III Di Sekitar Perairan Selatan Bau-bau Sulawesi Tenggara Republik Indonesia 17 September 2017 (KNKT.17.09.26.03). Isi laporannya seperti ini
Untuk peran tim penolong dalam menanggapi laporan terhadap tenggelamnya Fungka Permata III mengalami keterbatasan dikarenakan tidak adanya laporan dari kapal ke tim penyelamat di darat serta tidak dapat terhubungnya alat komunikasi di Fungka Permata III, yang menyebabkan tim penolong tidak dapat bergerak dengan cepat.
Tidak adanya alat keselamatan seperti hand flare, smoke signal dan parasut signal sebagai salah satu tanda isyarat bahaya guna meminta pertolongan juga tidak tersedia di Fungka Permata III, membuat tidak adanya cara bagi awak kapal dan penumpang memberitahu bahwa sedang dalam keadaan bahaya.(Hal 15)
Bahkan pada saran penutupnya, pemilik kapal diwajibkan untuk: Menyediakan alat keselamatan tambahan seperti hand flare, smoke signal dan parasut signal.
Bagaimana Menggunakan Suar Sinyal
Flare harus selalu dibawa bersama Anda ke liferaft tetapi yang paling penting, pastikan Anda tahu cara menggunakan flare Anda sebelum pergi ke laut.
Saat menggunakan suar marabahaya merah,misalnya rocket / parachute flare atau suar yang ditembakkan dari Flare Gun, jangan gunakan sekaligus. Cara yang tepat adalah menembakkannya dalam selang/jeda beberapa menit. Dengan cara itu suar pertama yang mungkin dilihat oleh awak kapal yang berjaga akan dikonfirmasi oleh terlihatnya suar kedua.
Menurut US Coast Guard, Anda harus menembakkan dua suar secara berurutan, yang memungkinkan pihak berwenang untuk melihat sinyal Anda dan mencoba menentukan dari mana asalnya. Jika memungkinkan, saat terbaik melepaskan suar adalah menunggu sampai Anda melihat tim SAR/ penyelamat dengan pasti. Pastikan tim SAR atau kapal atau pesawat yang berputar-putar, atau Pembaca Setia Katigaku tahu bahwa tim SARada di daerah tersebut sebelum menembakkan suar pertama.
Anda juga harus menghemat sinyal Anda dan menggunakannya dengan bijaksana. Jika Anda pergi ke laut dengan kapal pribadi, selalu pastikan Anda memiliki jumlah suar yang cukup. Jika Anda memerlukan bantuan, Anda mungkin harus menggunakan beberapa suar, atau mungkin suar dari berbagai jenis, untuk memberi sinyal dan menarik tim penyelamat ke lokasi Anda.
Suar sinyal di laut
Nah itu tadi kepingan informasi mengenai Flare/ Suar sinyal dan penggunaannya. Semoga pembaca setia Katigaku mendapat manfaat.
Luki Tantra
Instruktur Sertifikasi BNSP I Asesor LSP Transafe
Lihat Artikel saya Lainnya di Sini
Source
- Dokumen Asesmen Mandiri Sea Survival Sertifikasi BNSP LSP Transafe Indonesia
- http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_maritime/Laut/2017/FINAL%20KNKT-17-09-26-03%20Fungka%20Permata%20III.pdf
- https://en.wikipedia.org/wiki/Flare
- https://www.survivalsystemsinc.com/courses.html
- https://www.jollyparrot.co.uk/blog/types-distress-flares-and-how-to-use-them
- https://adventure.howstuffworks.com/survival/gear/use-flare-gun1.htm
إرسال تعليق