Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II menggelar Latihan Sea Survival (bertahan hidup di laut) bertempat di Dislambair Koarmada II, Rabu (28/7/2021). Latihan digelar untuk memberikan keterampilan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan anak buah kapal (ABK) KRI dalam mempertahankan hidup di laut apabila mengalami kedaruratan di daerah operasi.
Latihan diikuti 48 peserta. Mereka mendapatkan pembekalan materi tentang prosedur sea survival, fungsi dan penggunaaan survival kit, prosedur peninggalan kapal. Diajarkan pula cara bertahan hidup di laut dan kondisi darurat, prosedur recovery perahu karet dan Liferaft, Man Over Board (MOB) serta mengatasi kondisi darurat saat bertahan hidup di laut.
Latihan dilaksanakan sejak tanggal 26 Juli hingga 30 Juli 2021. Melibatkan sedikitnya 10 personel Dinas Penyelaman Bawah Air Koarmada II dengan pelatih Kapten Laut (KH) Yopi Halim S selaku perwira pelaksana latihan.
Komandan Satban Koarmada II, Kolonel Laut (P) Budi Santosa mengatakan bahwa sebagai prajurit TNI AL wajib memahami dan menguasai pengetahuan serta memiliki mental yang tangguh untuk penyelamatan dan bertahan hidup di laut. Terutama ketika terjadi hal darurat.
“Sasaran kegiatan ini adalah agar setelah melaksanakan latihan diharapkan ABK KRI mampu mengambil tindakan pertolongan pertama dengan cepat, tepat dan benar. Serta mampu menggunakan peralatan keselamatan sesuai prosedur untuk bertahan hidup di laut maupun di daratan sebelum bantuan datang. Dan juga mampu memberikan dan menggunakan tanda-tanda pertolongan pada tim SAR dengan cepat, tepat dan benar," ungkapnya.
Di sisi lain menurut Kolonel Budi Santoso, latihan Sea Survival adalah implementasi dari perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto terkait upaya peningkatan profesionalisme prajurit sesuai dengan bidang tugas masing-masing. "Latihan ini demi mewujudkan Koarmada II sebagai Center Of Gravity TNI AL. Yang artinya Koarmada II menjadi tolok ukur kekuatan dan performa TNI Angkatan Laut," pungkasnya.
إرسال تعليق