Teknologi Clearview AI Mulai Dipakai Ukraina

Teknologi Kontroversial Clearview AI Mulai Dipakai Ukraina





Teknologi pengenalan wajah kontroversial yang dimiliki Clearview AI, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, mulai dipakai oleh Kementerian Pertahanan Ukraina. (Baca: Dianggap Ilegal, Clearview AI Didesak Hapus Wajah Orang Kanada)

Teknologi tersebut digunakan untuk “memerangi informasi salah dan mengidentifikasi orang mati”, demikian tulis Reuters, Senin (14 Maret), mengutip CEO Clearview AI, Hoan Ton-That.

Pemberian akses itu menyusul Rusia melakukan invasi Ukraina pada 24 Februari lalu. Sejak itu, CEO Clearview AI, Hoan Ton-That berkirim surat ke Ukraina menawarkan bantuan.

Namun, Ton-That mengatakan teknologi Clearview tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya sumber identifikasi dan bahwa dia tidak ingin teknologi itu digunakan melanggar Konvensi Jenewa—aturan hukum terkait kemanusiaan selama kondisi perang.

Informasi penggunaan teknologi Clearview juga ditambahkan oleh Lee Wolosky, penasihat perusahaan dan mantan diplomat di masa Presiden AS Barack Obama dan Joe Biden.

"Ukraina diberi akses gratis ke mesin pencari Clearview AI," kata Lee.

Kementerian Pertahanan Ukraina belum merespons terkait kabar tersebut. Namun, Kementerian Transformasi Digital Ukraina sebelumnya mengatakan, sedang mempertimbangkan berbagai tawaran dari perusahaan teknologi AS, salah satunya Clearview AI.

Clearview AI mengklaim memiliki lebih dari dua miliar foto yang dikumpulkan dari media sosial Rusia, VKontakte. Sementara jumlah basis data yang dimiliki perusahaan mencapai lebh dari 10 miliar foto. (Baca: Clearview AI Digugat karena Kumpulkan Miliaran Foto dari Medsos)

Basis data itu dapat membantu Ukraina mengidentifikasi orang mati lebih mudah daripada mencoba mencocokkan sidik jari dan bekerja bahkan jika ada kerusakan wajah, tulis Ton-That dalam suratnya kepada Ukraina yang dilihat Reuters.

Post a Comment

أحدث أقدم